Bupati Bojonegoro Serahkan Bantuan Bibit Tembakau Jawa pada Petani di Desa Ngujung
Rabu, 26 Mei 2021 11:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Sejak zaman dahulu, Kabupaten Bojonegoro memiliki sejarah sebagai daerah penghasil tembakau yang cukup dikenal di seluruh Indonesia.
Sebagai bentuk perhatian agar Kabupaten Bojonegoro menjadi sentra produksi tembakau khususnya tembakau Jawa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP), pada Rabu (25/05/2021), menyerahkan bantuan bibit tembakau Jawa kepada para petani di Desa Ngujung, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro.
Bantuan bibit tembakau tersebut dilaksanakan oleh Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muwanah, didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Helmy Elizabeth SP MM, Camat Temayang, Kepala Desa (Kades) Ngujung, Inisiator tanaman tembakau Jawa dan tamu undangan lainnya, serta dihadiri para petani penerima bantuan.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muwanah, saat serahkan bantuan bibit tembakau Jawa pada para petani di Desa Ngujung, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro. (foto: istimewa)
Bupati Anna Muawanah mengatakan bahwa, tanaman tembakau Jawa memang memiliki tingkat kesulitan sendiri dalam penanamannya. Namun dibalik kesulitan itu ada keunikan dan keunggulan sendiri. Hal itulah yang membuat Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mendukung sepenuhnya untuk mempertahankan keunikan dan keunggulan tersebut bersama para petani tembakau di di Desa Ngujung, agar keunggulan tersebut menjadi potensi yang menguntungkan.
"Mohon kerjasama agar sektor pertanian di luar padi dan jagung, terutama tembakau menjadi keunggulan di Bojonegoro yang bisa kita pertahankan," tutur Bupati Anna.
Bupati Anna berpesan agar para petani tembakau juga memperhatikan proses dan musim yang sesuai, mulai dari pembibitan, pengolahan tanah, persemaian, penanaman, dan proses pemetikan, agar para petani memperoleh hasil yang maksimal.
"Desa Ngujung ini memang terkenal dengan kualitas dan produk tembakaunya dan berpotensi menjadi sentra tembakau Jawa." kata Bupati Anna Muawanah.
Di akhir sambutannya, Bupati Anna menyampaikan bahwa Pemkab Bojonegoro memiliiki program untuk mendukung Bojonegoro menjadi sentra produksi tembakau Jawa melalui pemberian bantuan bibit tembakau Jawa.
"Pesan kami, setelah ditanam agar dirawat karena saat ini musim yang tepat." kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muwanah, saat secara simbolis melaksanakan penanaman bibit tembakau Jawa di salah satu sawah milik petani di Desa Ngujung, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro. (foto: istimewa)
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Helmy Elizabeth mengatakan bahwa program petani mandiri Pemkab Bojonegoro juga menyentuh petani di Desa Ngujung. Menurutny, dari tiga kelompok tani (poktan), baru satu yang menerima program petani mandiri, sementara dua poktan lainnya akan dituntaskan di 2021 dan 2022.
Helmy mengatakan bahwa total luasan lahan tembakau Jawa berdasarkan data statistik yang dilaporkan petugas se-Kabupaten Bojonegoro tahun 2020 terealisasi hampir 2.000 hektar. Sementara produksi tembakau antara 2.300 hingga 2.500 ton, khusus untuk tembakau Jawa saja.
"Sektor pertanian di Kabupaten Bojonegoro bukan hanya padi. Oleh karena itu, kebutuhan petani tidak hanya di sektor tanaman pangan. Potensi Bojonegoro lainnya berada di petani tembakau. Hari ini, petani tembakau mendapatkan bantuan bibit tembakau Jawa," kata Helmy Elisabeth.
Salah satu petani tembakau di Desa Ngujung, Kecamatan Temayang, Roni mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bojonegoro karena telah membantu benih bibit tembakau Jawa kepada para petadi di desanya. Menurutnya, pemberian bibit tersebut sangat berarti bagi para petani tembakau.
"Semoga benih yang dibantukan kepada petani tembakau di Desa Ngujung hasilnya semakin bagus dan tahun depan semakin jaya," ucap Roni.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Anna Muawanah bersama tamu undangan secara simbolis melaksanakan penanaman bibit tembakau Jawa di salah satu sawah milik petani di Desa Ngujung, Kecamatan Temayang. (adv/imm)