79 Bangunan Kota Tua di Padang Belum Terawat

:


Oleh MC Prov Sumatera Barat, Selasa, 4 September 2018 | 09:45 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 3K


Padang, Info Publik - Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar, Nurmatias menyebutkan, setidaknya terdapat 79 bangunan tua di Kota Padang yang bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata dan bernilai ekonomi. Bangunan kota tua itu tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai kawasan wisata saja.

Namun, BPCB meminta kawasan itu juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan perekonomian. Seperti, bangunan kota tua dapat dijadikan kafe ataupun tempat penginapan. Contohnya, ada beberapa bangunan yang dimanfaatkan jadi kafe dan itu akan berdampak sangat baik.

"Semakin dibenahi kawasan itu, akan semakin indah terlihat dan pastinya akan jadi daya tarik masyarakat berkunjung kesana," ujarnya Senin (3/9) di Kantor Gubernur Sumbar.

Menurutnya, peninggalan sejarah seperti kota tua harus dirawat dan dilestarikan. Jangan sampai hilang begitu saja atau lapuk dimakan usia. Untuk itu, kota tua jangan disia-siakan sebagai gedung yang tidak terawat. "Dengan memanfaatkan kota tua sebagai objek wisata sejarah, dampak kepada kemajuan pariwisata daerah juga semakin baik," katanya.

Dikatakannya, sekaitan dengan banyaknya bangunan kota tua yang berjejer di Kota Padang. Yakni, di kawasan Muaro Padang dan Pasar Mudik. Kota Padang mesti melirik kota tua ini sebagai salah satu kawasan wisata dengan mengoptimalkan bangunan kota tua disana.

Sebelumnya, Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sumbar, Budiman mendorong Pemko Padang mempersiapkan wisata herittage, salah satunya kota tua. Karena, wisatawan itu suka mencari hal yang baru untuk ditonjolkan. Tidak hanya wisata pantai, namun perlunya kunjungan ke lokasi bersejarah.

"Jadi kita ingin menonjolkan hal yang baru. Dimana, kota tua merupakan lokasi yang patut dikunjungi wisatawan karena menyimpan banyak sejarah," ujarnya.

Ditambahkannya, kota tua yang ada di daerah Pasar Mudik dan Pondok sebenarnya dapat dimaksimalkan oleh Pemko Padang. Bagaimana menggandeng masyarakat sekitar yang ada di kawasan itu untuk bersama-sama berbenah menjadikan lokasi itu tujuan wisata kota tua.

"Dengan adanya tujuan itu, kota tua akan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat setempat," jelasnya kemudian.

Sementara itu, dari pandangan HPI, daerah lain di Indonesia sudah mulai mengeliat untuk menunjukan wisata kota tuanya, seperti di Semarang, Bandung, Jakarta. Dan untuk di Sumbar sendiri yang sedang gencar ada di Sawahlunto.

"Untuk itu, kita mendorong Padang sebagai pusat kota di Sumbar menjadikan kawasan bersejarahnya tempat tujuan wisata," tutupnya. (Eko Kurniawan/Diskominfo)