Rapuh, Atap Ruang Guru SDN Klompangan di Jember Ambruk

Rapuh, Atap Ruang Guru SDN Klompangan di Jember Ambruk

Yakub Mulyono - detikNews
Jumat, 29 Mei 2020 15:17 WIB
atap sekolah ambruk
Atap sekolah SDN Klompangan yang ambruk (Foto: Istimewa)
Jember - Atap ruang guru SDN 2 Klompangan, Kecamatan Ajung, Jember ambruk. Tak ada korban jiwa dari peristiwa ini karena sekolah libur akibat wabah Corona.

Kepala SDN 2 Klompangan Nurul Laeli enggan memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut. Alasannya, semua sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Jember.

"Saya sudah melaporkan ini ke Dinas Pendidikan. Bahkan pagi tadi jam 7 saya sudah dipanggil ke sana. Kalau mau konfirmasi, kata Pak Kepala Dinas langsung ke beliaunya," kata Nurul saat dikonfirmasi, Jumat (29/5/2020).

Termasuk ketika ditanya barang atau alat yang rusak, Nurul juga menolak memberi keterangan. Demikian juga ketika ditanya berapa kira-kira kerugian yang dialami pihak sekolah akibat ambruknya atap ruang guru itu.

"Maaf saya tidak bisa memberikan informasi apa pun," jawab Nurul.

"Sudah dilaporkan tadi ke Dinas, monggo njenengan ke sana," sambungnya.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Jember Sri Kantono mengakui sudah menerima laporan terkait ambruknya atap SDN 2 Klompangan, Ajung. Namun dia juga enggan memberikan penjelasan.

"Karena anu mas, ini sudah digaris. Konfirmasi apapun langsung ke kepala dinas (pendidikan). Bahkan ini juga ada dari BPBD (untuk penanganan), juga konfirmasinya semua ke kepala dinas," tegasnya.

"Jadi ngapunten (maaf) tidak bisa memberikan jawaban apapun," tambah Sri Kartono.

Pantauan di lokasi, tampak atap ruang guru yang ambruk mulai dibersihkan puing-puingnya oleh sejumlah orang. Bahkan tampak juga petugas yang menggunakan rompi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mengawasi proses pembersihan atap yang ambruk itu.

Salah seorang warga yang rumahnya bersebelahan dengan SDN 2 Klompangan, Sirojul Munir mengatakan, ambruknya atap ruang guru sekolah tersebut terjadi kisaran tanggal 22 Mei-23 Mei 2020.

"Pokoknya sebelumnya hari raya, pastinya kapan maaf saya lupa. Saya tahunya pagi hari Sabtu (23/5) sudah ambruk dan saat itu kakak saya belakang rumah ini, juga ngasih (memberi) tahu saya kalau benar atap (ruang guru) sekolah itu ambruk," kata pria yang akrab dipanggil Munir ini.

Munir mengaku tidak tahu mengapa atap sekolah itu ambruk. Namun dia mengatakan bahwa sebelumnya atap tersebut memang sudah terlihat melengkung.

"Atap ruangan itu memang sudah lama kelihatan melengkung mau ambruk. Pastinya kapan, sudah bulanan. Saat itu warga sini juga sudah memberi tahu pihak sekolah. Karena khawatir kalau ambruk kena warga juga. Kan posisi bangunan itu belakangnya jalan setapak yang sering dilewati warga," jelas pria yang juga memiliki toko peracangan ini.

"Saat pihak sekolah diingatkan, dan juga bilang ke penjaga sekolah jawabannya hanya iya terima kasih diberi tahu, kita menunggu gitu! Tidak tahu maksudnya menunggu apa? Ya menunggu gitu saja bilangnya. Akhirnya sekarang ambruk," pungkas Munir. (iwd/iwd)