Melatih Kesabaran Melintasi Perempatan Gedangan Sidoarjo di Saat Bulan Puasa!

SitubondoNetwork.com - Perempatan Gedangan Sidoarjo terletak di kawasan perbatasan antara Sidoarjo dan Surabaya, di Jalan Raya Gedangan.

Perempatan ini menjadi salah satu titik macet dan ikonik di daerah tersebut karena jalanan yang ramai dan banyak jenis kendaraan yang melintas di sana.

Bagaimana rasanya melintasi perempatan Gedangan Sidoarjo?

Beberapa orang mungkin mengeluhkan kemacetan yang membuat perjalanan lebih lama dari yang seharusnya, sementara yang lain justru merasa terhibur dengan keragaman kendaraan dan manusia yang bisa ditemukan di sana.

Baca Juga: First Republic Bank Gemparkan Dunia Perbankan, Anjlok 80% Usai Mendapatkan Suntikan Dana

Bahkan, perempatan Gedangan Sidoarjo telah menjadi lokasi ikonik yang dikenang oleh banyak orang yang pernah melintasi jalan perbatasan antara Sidoarjo dan Surabaya ini.

Namun, sayangnya perempatan ini juga membuat pengguna jalan lebih tabah daripada hujan bulan Juni-nya Pak Sapardi.

Banyak kendaraan dan manusia yang tumpah ruah di perempatan ini. Mulai dari pesepeda, bentor, motor, mobil pribadi, angkutan umum, trailer, truk kontainer, forklift, manusia silver, badut, pengamen, ojol, pengemis, peminta sumbangan masjid, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Dilema Pers di Tengah Media Sosial yang Bebas, Kode Etik Jurnalistik dan Panduan Pemberitaan Jadi Solusinya

Sebagai penduduk Gedangan, kemacetan yang ada di sana seolah sudah menjadi hal yang biasa. Namun, intensitas kemacetan di jalanan Gedangan, terutama di perempatan, makin menjadi-jadi.

Hal ini dipicu oleh kepadatan penduduk dan status Gedangan sebagai kawasan perindustrian yang padat.

Bahkan proyek pembangunan frontage yang sedang berlangsung di sepanjang jalanan Gedangan turut memperparah kemacetan.

Baca Juga: 10 Negara dengan Waktu Sekolah Tersingkat di Seluruh Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?

Saat ini, ruas jalan Gedangan yang lebarnya agak terbatas memaksa pengguna jalan, terutama yang membawa kendaraan, harus bersabar dan mengelus dada karena di banyak titik harus terhalang oleh barrier perbaikan jalan.