Wisata

Fenomena Pasir Sungai Jadi Wisata Dadakan di Gresik

Senin, 05 November 2018 - 08:04 | 186.42k
Wisata dadakan di Desa Baron, Kecamatan Dukun. (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)
Wisata dadakan di Desa Baron, Kecamatan Dukun. (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Fenomena munculnya pasir hitam di bantaran sungai bengawan solo Desa Baron, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menjadi wisata dadakan. Fenomena itu membuat magnet banyak pengunjung.

Fenomena adanya pasir di bantaran sungai itu sejak dua minggu yang lalu. Adanya gundukan pasir hitam itu banyak menarik pengunjung. Semilir angin menjadi salah satu alasan pengunjung betah.

Di lokasi ini, pengunjung dapat berswafoto, berenang, bermain pasir, kemudian juga bisa melihat matahari terbenam di sore hari bahkan tak sedikit pengunjung bermain layang-layang.

Salah satu pengunjung, Zahrotul mengatakan, kemunculan fenomena pasir hitam di tengah sungai itu terbilang unik. Sebab kata dia, baru kali ini dia melihat langsung fenomena tersebut.

"Ya, penasaran saja. Makanya ke sini. Ternyata di sini ramai, cocok buat refresing bareng keluarga. Tidak ada biaya masuk lagi, hanya parkir," katanya, Senin (5/11/2018).

Nurul-Yatim.jpgKepala Desa Baron, Kecamatan Dukun, Nurul Yatim

Sementara itu, Kepala Desa Baron, Nurul Yatim mengatakan, fenomena munculnya gundukan pasir hitam di bantaran sungai membuat penasaran banyak orang.

Fenomena itu dikatakan Yatim karena air di sungai bengawan solo surut dikarenakan musim kemarau yang berkepanjangan tahun ini.

"Sejak lahir ya baru kali ini fenomena ini terjadi. Surutnya sungai bengawan solo ini juga membawa berkah, banyak yang berkunjung kesini. Mereka penasaran," ungkapnya.

Pria yang juga Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Gresik itu membeberkan, adanya fenomena ini juga dimanfaatkan Pemdes untuk membuat festival layang-layang.

Layang-layang bertemakan superhero itu diterbangkan oleh masyarakat desa. Mulai dari anak-anak, orang tua hingga lansia turut mengikuti festival tersebut.

"Juga salah satu upaya untuk mendidik masyarakat mencintai sungai, agar merawat sungai. Festival layang-layang ini juga untuk mengembalikan permainan tradisional zaman dulu," ucapnya.

Sementara itu, Camat Dukun Fattah Hadi menambahkan, fenomena gundukan pasir hitam itu terjadi di beberapa desa yang berada di bantaran sungai Bengawan Solo.

"Fenomena itu terjadi di Desa Baron, Sekargadung, Jrebeng dan Madumulyorejo," tambah Camat Dukun, Gresik juga berharap fenomena pasir sungai menjadi wisata dadakan yang murah dan edukatif. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Gresik

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES