Polisi Mendata Pimpinan Pondok Pesantren di Diwek Jombang

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Jumat, 03 Feb 2017 11:07 WIB
Pimpinan Ponpes Tebuireng tidak keberatan didata, namun mempertanyakan tujuan pendataan yang dilakukan kepolisian.
Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. (Annisa Alwita via Wikimedia Commons, CC-BY-SA-2.0)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Sektor Diwek, Jombang, Jawa Timur, mendata kiai dan pemimpin pondok pesantren yang ada di wilayahnya. Kepala Kepolisian Resor Jombang Ajun Komisaris Besar Agung Marlianto mengatakan, langkah ini dilakukan terkait pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat di Jombang.

"Tujuannya untuk melakukan registrasi atau mendata potensi keamanan dan ketertiban masyarakat yang ada di Jombang dan itu yang melakukan Polsek Diwek saja," kata Agung saat dihubungi CNNIndonesia.com," Kamis (2/2).

Menurut Agung, pendataan baru dilakukan untuk pertama kalinya di Jombang. Namun Agung membantah, langkah yang dilakukan Polsek Diwek ini merupakan implikasi dari masalah lain di luar Jombang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung menyayangkan, cara pendataan yang dipilih Polsek Diwek. Menurut Agung, pendataan pemimpin pondok pesantren tak perlu dilakukan dengan mengisi selebaran.

"Maksud saya Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat door to door saja ke pondok pesantren, tanya siapa pemimpinnya dan bagaimana ketokohannya. Kami sayangkan kenapa Polsek keluarkan selebaran," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dihubungi terpisah, Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng Fahmi Amrullah mengaku tidak keberatan dengan pendataan yang dilakukan Polsek Diwek.

Namun ia mempertanyakan tujuan pendataan yang dilakukan oleh Polsek Diwek. Menurut Fahmi, polisi belum menjelaskan tujuan dari pendataan tersebut.

"Saya pribadi tidak keberatan, cuma mempertanyakan ini untuk apa? Tebuireng sudah tahu dan terkenal," ujar Fahmi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (3/2)

Polsek Diwek melakukan pendataan pemimpin pondok pesantren di sekitar wilayahnya lewat sebuah selebaran.

Dalam sebuah foto selebaran yang diterima CNNIndonesia.com, setidaknya ada tujuh kolom yang harus diisi oleh masing-masing pemimpin pondok pesantren, yakni nama dan tempat tanggal lahir, lulusan pesantren dan tahun lulus, pondok pesantren dan uraian singkat pondok pesantren, serta jumlah santri.

Pemimpin pondok pesantren juga diminta mengisi kolom yang menanyakan tentang jabatan di pemerintahan yang pernah atau sedang diemban, pejabat pemerintahan yang pernah berkunjung, serta afiliasi politik. (rdk/rdk)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER