Ribuan warga di Desa Watumoning dan Desa Pruda di Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) kini tak lagi terisolasi. Sebagian material longsor yang menutup jalan sudah dibersihkan warga. Namun, hanya motor dan mobil berukuran kecil saja yang bisa melintasi jalan tersebut.
"Hanya motor dan mobil kecil yang bisa lewat, kalau truk belum bisa," kata Kepala Desa Pruda Alosia Marni, Kamis (16/2/2023).
Ia mengatakan warga yang bekerja gotong royong menggunakan peralatan seadanya kesulitan membersihkan semua material longsor yang menutup jalan tersebut. "Lumpurnya banyak," ujar Marni.
Hingga saat ini, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Sikka belum mengerahkan alat berat untuk membersihan material longsor tersebut.
Diketahui, dua desa itu terisolasi sejak Selasa (14/2/2023) sore hingga Rabu (15/2/2023) akibat longsor hebat yang menutupi badan jalan. Bencana itu terjadi setelah hujan lebat mengguyur.
Longsor menutup badan jalan jalur Nangahale-Pruda di kilometer 20.
"Itu longsoran yang sangat hebat sehingga menutup akses dua Desa Watumoning dan Desa Pruda ke luar desa," kata Sekretaris Kecamatan Waiblama, Fransiskus Ismail, Rabu (15/2/2023). Di lokasi longsor itu terlihat tanah, kayu, bambu hingga batu berukuran relatif besar menutupi badan jalan.
Simak Video "Jasad Ibu-Anak Korban Longsor di Tana Toraja Ditemukan"
[Gambas:Video 20detik]
(hsa/iws)