Senin, 6 Mei 2024

Pembangunan Jalur Pantai Selatan Jawa Timur Capai 42 Persen

- Kamis, 24 Maret 2022 | 18:48 WIB
PANORAMA ALAM: Jalur pantai selatan Jawa bisa menjadi jalan alternatif untuk para pengendara saat arus mudik Lebaran tahun ini. (R. BAGUS RAHADI/JAWA POS RADAR MADIUN)
PANORAMA ALAM: Jalur pantai selatan Jawa bisa menjadi jalan alternatif untuk para pengendara saat arus mudik Lebaran tahun ini. (R. BAGUS RAHADI/JAWA POS RADAR MADIUN)

JawaPos.com – Meski perlahan-lahan, pembangunan jalur pantai selatan (pansela) wilayah Jatim terus menunjukkan perkembangan. Di antara rencana panjang jalan mencapai 627,5 kilometer, hingga kini yang sudah terbangun mencapai 267,14 kilometer atau sekitar 42 persen.

Ditargetkan, panjang jalur tersebut akan terus bertambah hingga 2023. Untuk mempercepat target, sejumlah skema sudah dijajaki pemerintah. Mulai pendanaan hingga teknis pelaksanaan konstruksinya.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim dan Bali Achmad Subki menjelaskan, lanjutan pembangunan jalur pansela dibagi berdasar beberapa lot (paket ruas jalan).

”Yang jelas, tahun ini dan tahun depan dipastikan panjang jalur sudah bertambah,” katanya.

Sebab, sumber dananya sudah siap. Misalnya, pembangunan jalan di lot 6 sampai lot 9 (mulai Trenggalek sampai Jember sudah mendapat pendanaan dari APBN, surat berharga syariah negara (SBSN), dan bantuan Asian Development Bank (ADB).

Targetnya, pada 2023, panjang jalur pansela bakal kembali bertambah hingga 123,49 kilometer. ”Sehingga panjang jalan bisa mencapai 390,63 kilometer,” ujarnya.

Artinya, hingga 2023, tanggungan penuntasan proyek jalur yang melewati pantai selatan Jawa itu tinggal 236,87 kilometer lagi. Atau, kurang sekitar 67 persen.

Selain itu, agar jalur pansela bisa difungsikan meski belum 100 persen tuntas dibangun, pihaknya sudah menyiapkan skema pelaksanaan konstruksi. Lanjutan pembangunan diprioritaskan di ruas-ruas yang terhubung dengan jalan kabupaten di wilayah yang dilintasi.

Di wilayah Malang, nanti jalur pansela yang dibangun sudah bisa nyambung dengan jalan-jalan protokol. ”Sehingga bisa dimanfaatkan untuk akses oleh masyarakat,” katanya.

Di sisi lain, jika dibandingkan dengan provinsi lain, pembangunan jalur pansela di Jatim diperkirakan butuh waktu dan biaya lebih tinggi. Pemicu utamanya adalah kondisi geografis lahan yang akan menjadi lintasan didominasi kawasan perbukitan.

Ada sejumlah tahap awal sebelum jalan dibangun. Mulai pengerukan hingga pembelahan bukit. ”Ini yang membuat anggaran pengerjaan pansela di Jatim cukup tinggi. Contohnya, dengan wilayah Jogja, perbandingan biayanya bisa mencapai dua kali lipat dengan panjang jalan yang sama,” jelasnya.

Meski demikian, pihaknya memastikan pengerjaan proyek itu tetap sesuai dengan rencana awal. ”Agar jalur pansela tetap mudah dan aman dilalui,” tutur Subki.

PERKEMBANGAN PROYEK JALUR PANSELA JATIM

Rencana panjang jalan : 627,5 kilometer

Yang sudah terbangun : 267,14 kilometer

Target penambahan hingga 2023 : 390,63 kilometer

Editor: Dhimas Ginanjar

Tags

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.

Terkini

Bibit Pesepak Bola Putri Asal Surabaya Diburu

Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:56 WIB