KOMPAS.com - Candi Sumberjati atau Candi Simping adalah sebuah candi yang disebut sebagai makam atau pendharmaan Raden Wijaya, raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Majapahit.
Adapun dalam Kitab Negarakertagama, diceritakan mengenai keberadaan candi peninggalan Kerajaan Majapahit ini.
Candi Sumberjati terletak di daerah Dusun Krajan, Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Kini, candi ini hanya bagian batur atau dasarnya saja yang masih terlihat utuh. Sedangkan bagian lainnya, seperti bagian tubuh dan atap candi, tercecer di sekitar bagian dasarnya.
Baca juga: Prasasti Dinoyo: Sejarah, Isi, dan Terjemahan
Candi Sumberjati dibangun pada masa Kerajaan Majapahit sebagai pendharmaan dari Raden Wijaya.
Terkait pemilihan letaknya, pada masa itu Blitar merupakan daerah yang pasti dilewati antara Dhaha atau Kediri dan Tumapel atau Malang.
Akan tetapi, tidak diketahui secara pasti kapan candi ini dibangun. Para ahli menduga bahwa Candi Sumberjati didirikan pada 1321 M.
Pendapat tersebut didasarkan pada fakta bahwa 12 tahun setelah wafatnya Raden Wijaya pada 1309 M, diadakan upacara pembakaran mayat.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa Candi Sumberjati dibangun pada masa raja kedua Majapahit, yaitu Raden Jayanegara atau Kalagemet.
Selain sebagai makam, fungsi Candi Sumberjati adalah untuk tempat pemujaan.
Baca juga: Toleransi Antarumat Beragama pada Masa Kerajaan Majapahit
Dari Kitab Negarakertagama, diketahui bahwa raja keempat Majapahit, Hayam Wuruk, pernah mengunjungi Candi Sumberjati dalam perjalanan ke Lodaya pada 1363 M.
Karena melihat banyak kerusakan pada Candi Sumberjati, Raja Hayam Wuruk lalu melakukan upaya untuk memperbaikinya.
Ada beberapa bangunan candi yang diperbaiki pada masa raja Hayam Wuruk, salah satunya adalah menara rusa pada struktur candi, yang pada awalnya miring ke barat dikembalikan lagi ke arah timur.
Baca juga: Kerajaan Majapahit: Sejarah, Raja-raja, Keruntuhan, dan Peninggalan
Bagian dasar Candi Sumberjati yang saat ini masih terlihat utuh memiliki tinggi 75 cm dengan panjang 600 cm dan lebar 750 cm.
Pada bagian batur ini terdapat relief berbagai macam binatang, seperti singa, angsa, merak, babi hutan, dan kera.
Sedangkan pada bagian barat terdapat tangga yang digunakan untuk memasuki ruang candi, dan di tengahnya terdapat batu yang berbentuk kubus.
Fungsi dari kubus tersebut tidak diketahui secara pasti, tetapi para ahli memperkirakan kegunaannya adalah sebagai tempat sesaji.
Meski bagian tubuh dan atapnya tidak diketahui, para ahli memperkirakan bentuk Candi Sumberjati ramping.
Di sisi utara, timur, dan selatan candi terdapat cerukan yang di atasnya juga terdapat patung Batara Kala (dewa maut dalam agama Hindu).
Referensi: