Mohon tunggu...
lisa miliana
lisa miliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Jadilah baik, berguna, dan sukses tanpa menjatuhkan dan merugikan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNEJ BTV 3 KLP 28 Mengembangkan Wirausaha Prosesor Kopi yang Terdampak Pandemi

30 Agustus 2021   00:00 Diperbarui: 30 Agustus 2021   00:12 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merebaknya persebaran CoViD-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga penurunan perekonomian masyarakat terutama bagi para pelaku UMKM. Ditambah lagi jumlah angka yang terpapar Covid-19 semakin melonjak sehingga membuat pemerintah memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat khususnya wilayah Jawa dan Bali. 

Hal ini dilakukan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 yang semakin tinggi. Tetapi, kebijakan tersebut menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat terutama UMKM (Unit Mikro, Kecil, dan Menengah). Sektor UMKM paling berdampak dikarenakan mengalami kerugian dan penurunan omset yang sangat drastic.

Salah satunya adalah pengusaha muda prosesor kopi di Desa Wirolegi Kabupaten Jember. Desa Wirolegi terletak di bagian timur kecamatan Sumbersari yang berbatasan dengan kecamatan Pakusari dan kecamatan Mayang. berpusat di Lingkungan Sumberketangi. 

Kelurahan Wirolegi memiliki 6 lingkungan dan 18 Rukun Warga (RW). Desa Wirolegi banyak ditempati oleh pendatang baru karena mudahnya akses menuju pusat kota sehingga terdapat banyak perumahan baru yang digencarkan di desa Wirolegi.

Usaha kopi ini berdiri sendiri sejak tahun 2019 sebelum ditetapkannya pandemic CoViD-19. Awalnya usaha ini berjalan lancar dan hampir tidak ada kendala. Namun semenjak pandemic banyak dampak yang diterima oleh wirausaha prosesor kopi ini. Terutama saat pemberlakuan PPKM yang membuat usaha ini hampir mati. 

Panen yang seharusnya satu tahun sudah habis terjual tetapi panen pada tahun 2020 masih tertimbun banyak, sedangkan pada tahun 2021 kopi sudah panen ulang. Dengan timbunan kopi yang semakin banyak maka akan berdampak terhadap produktivitas UMKM prosesor kopi ini. 

Pertama, penurunan penjualan. Penjualan pada saat pandemic menurun drastis dikarenakan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mengharuskan seluruh kegiatan masyarakat di luar rumah dibatasi oleh jam yang telah ditetapkan untuk mengurangi keramaian. 

Sehingga kopi yang seharusnya dikirim ke cafe-cafe dalam jumlah yang besar saat ini berkurang drastis. Kedua, penurunan laba. Dengan terjadinya penurunan penjualan, maka laba juga akan menurun karena pendapatan pelaku usaha yang menurun.

Wirausaha merupakan pilihan strategis bagi para kaum milenial. Selain tekad kemandirian yang tinggi, milenial juga sangat dinamis. 

Maka dari itu saya tertarik untuk ikut mendampingi dan mengembangkan wirausaha kopi ini dalam mengatasi permasalahan yang ada di dalamnya dengan mendiskusikan program kerja saya terhadap pelaku usaha. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun