Posbali.net – Di Kabupaten Buleleng, Provinsi bali memiliki tradisi yang menjadi daya tarik wisata, Sapi Gerumbungan yang serupa dengan Keraban Sape di Madura.
Jika di madura Keraban Sape yang awal dilakukan oleh masyarakat pesisir, di Bali Sapi Gerumbungan dilakukan oleh petani basah yang kini menjadi pertunjukan wisata.
Dalam event wisata, pada Lovina Festival beberapa waktu lalu, Sapi Gerumbungan menjadi salah satu persembahan yang dilakukan oleh lima kelompok.
Baca Juga: Dilantik Jadi Anggota Kehormatan Mapala WD Unud, Mr Joger Beri ‘Penyesatan’ ke Jalan yang Benar
Salah satu Ketua Kelompok Sapi Gerumbungan Pasupala Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Buleleng, Ketut Susila, menerangkan tradisi Sapi Gerumbungan ini merupakan warisan turun temurun.
Saat ini pihaknya merupakan generasi ketujuh yang masih melestarikan tradisi Sapi Gerumbungan.
Menurut cerita leluhurnya (tetua), lanjut dia, tradisi ini menjadi bagian dari kelompok masyarakat di Buleleng yang mengandalkan mata pencaharian petani.
Baca Juga: Gowes Menikmati Keindahan Pantai Sanur Hanya 15K
Kemudian hasil panennya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dari hal tersebut, menjadikan tradisi sapi gerumbungan ini dipakai sebagai simbol wujud rasa syukur petani atas hasil panen yang melimpah.
“Sapi Gerumbungan ini sebagai pembayar kaul (nawur sesangi) kalau hasil panen bagus,” katanya dilansir dari laman resmi Pemkab Buleleng.
“Hingga sekarang pun masih juga Sapi Gerumbungan dijadikan sebagai salah satu cara membayar kaul. Selain sebagai seni pertunjukan seperti sekarang ini,” jelasnya.
Ditambahkannya, Sapi Gerumbungan ini merupakan sapi pilihan yang istimewa.
Artikel Terkait
Mulia! Relawan dan Kelompok Usaha Pasang Pengaman di Jalur Pendakian Gunung Agung
Hotel Tertinggi di Bali! Begini Penampakan Bali Beach Hotel Setelah Direnovasi
Tak Banyak yang Tahu, Bali Beach Hotel Ternyata Memiliki Relief Soekarno dengan Panjang 30 Meter
Gowes Menikmati Keindahan Pantai Sanur Hanya 15K